"Yogyakarta- MAKLUMAT PIMPINAN PUSAT MUHAMMADIYAH NOMOR 01/MLM/I.0/E/2019 TENTANG PENETAPAN HASIL HISAB RAMADAN, SYAWAL, DAN ZULHIJAH 1440 HIJRIAH BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM Assalamu’alaikum wr. wb. Pimpinan Pusat Muhammadiyah dengan ini mengumumkan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1440 Hijriah berdasarkan hasil hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebagai berikut: RAMADAN 1440 H 1. Ijtimak jelang Ramadan 1440 H terjadi pada hari Ahad Kliwon, 5 Mei 2019 M pukul 05:48:25 WIB. 2. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (  = -07 48 (LS) dan  = 110 21 BT ) = +05 48 20 (hilal sudah wujud). 3. 1 Ramadan 1440 H jatuh pada hari Senin Legi, 6 Mei 2019 M. SYAWAL 1440 H 1. Ijtimak jelang Syawal 1440 H terjadi pada hari Senin Wage, 3 Juni 2019 M pukul 17:04:46 WIB. 2. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (  = -07 48 (LS) dan  = 110 21 BT ) = -00 09 22 (hilal belum wujud). 3. 1 Syawal 1440 H jatuh pada hari Rabu Legi, 5 Juni 2019 M. ZULHIJAH 1440 H 1. Ijtimak jelang Zulhijah 1440 H terjadi pada hari Kamis Pon, 1 Agustus 2019 M pukul 10:14:35 WIB. 2. Tinggi Bulan pada saat terbenam Matahari di Yogyakarta (  = -07 48 (LS) dan  = 110 21 BT ) = +03 15 41 (hilal sudah wujud). 3. 1 Zulhijah 1440 H jatuh pada hari Jum’at Wage, 2 Agustus 2019 M. Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkan: 1. 1 Ramadan 1440 H jatuh pada hari Senin Legi, 6 Mei 2019 M. 2. 1 Syawal 1440 H jatuh pada hari Rabu Legi, 5 Juni 2019 M. 3. 1 Zulhijah 1440 H jatuh pada hari Jum’at Wage, 2 Agustus 2019 M. 4. Hari Arafah (9 Zulhijah 1440 H) jatuh pada hari Sabtu Pahing, 10 Agustus 2019 M. 5. Idul Adha (10 Zulhijah 1440 H) jatuh pada hari Ahad Pon, 11 Agustus 2019 M. Demikian maklumat ini disampaikan untuk dilaksanakan dan agar menjadi panduan bagi warga Muhammadiyah. Semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita. Nashrun minallah wa fathun qariib. Wassalamu’alaikum wr. wb. http://www.muhammadiyah.or.id/

Jumat, 26 Februari 2016

Sejarah Muhammadiyah Kabupaten Banjar,Kalimantan Selatan

بِسْــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم

SEJARAH MUHAMMADIYAH KABUPATEN BANJAR

          Muhammadiyah adalah sebuah organisasi Islam yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912. Muhammadiyah dikenal masyarakat paling tidak dalam 3 hal, yaitu ; Pertama, Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang giat melakukan tajdid dan pembaharuan. Kedua, Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang giat dalam bidang pendidikan dan ketiga Muhammadiyah adalah sebagai gerakan Islam yang giat dalam bidang sosial kemasyarakatan. Muhammadiyah mulai masuk di Kabupaten Banjar sekitar tahun 1927 di Martapura dan Karang Intan. Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banjar berdiri sejak tanggal 23 Muharram 1385 H bertepatan dengan 25 Mei 1965, yang secara organisatoris pada awal berdirinya masih bergabung dengan Kabupaten Tanah Laut dengan sebutan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Banjar/Tala. Kata Kunci : Muhammadiyah, Banjar, dan amal usaha. Pendahuluan Muhammadiyah adalah organisasi yang lahir sebagai alternatif berbagai persoalan yang dihadapi ummat Islam Indonesia pada sekitar akhir abad 19 dan awal abad 20. Muhammadiyah merupakan konsekuensi logis munculnya pertanyaan sederhana seorang muslim kepada diri sendiri dan masyarakatnya tentang bagaimana memahami dan mengamalkan kebenaran Islam yang telah di imani sehingga pesan global Islam yaitu rahmatan lil alamin atau kesejahteraan bagi seluruh kehidupan dapat terwujud dalam kehidupan objektif ummat manusia. Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Kampung Kauman Yogyakarta pada tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912. beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Alquran dan Hadits. Oleh karena itu beliau memberikan pengertian keagamaan di rumahnya di tengah kesibukannya sebagai Khatib dan pedagang. Mula-mula ajaran ini ditolak, namun berkat ketekunan dan kesabarannya, akhirnya mendapat sambutan dari keluarga dan teman dekatnya. Profesinya sebagai pedagang sangat mendukung ajakan beliau, sehingga dalam waktu singkat ajarannya menyebar ke luar kampung Kauman bahkan sampai ke luar daerah dan ke luar pulau Jawa. Untuk mengorganisir kegiatan tersebut maka didirikan Persyarikatan Muhammadiyah. Dan kini Muhammadiyah telah ada di seluruh pelosok tanah air. Persyarikatan Muhammadiyah didirikan untuk mendukung usaha K.H. Ahmad Dahlan untuk memurnikan ajaran islam yang dianggap banyak dipengaruhi hal-hal mistik. Kegiatan ini pada awalnya juga memiliki basis dakwah untuk wanita dan kaum muda berupa pengajian Sidratul Muntaha. Selain itu peran dalam pendidikan diwujudkan dalam pendirian sekolah dasar dan sekolah lanjutan, yang dikenal sebagai Hooge School Muhammadiyah dan selanjutnya berganti nama menjadi Kweek School Muhammadiyah. Gerakan Muhammadiyah berciri semangat membangun tata sosial dan pendidikan masyarakat yang lebih maju dan terdidik. Menampilkan ajaran Islam bukan sekadar agama yang bersifat pribadi dan statis, tetapi dinamis dan berkedudukan sebagai sistem kehidupan manusia dalam segala aspeknya. Akan tetapi, ia juga menampilkan kecenderungan untuk melakukan perbuatan yang ekstrem. Dalam pembentukannya, Muhammadiyah banyak merefleksikan kepada perintah-perintah Alquran, di antaranya surat Ali Imran ayat 104 yang berbunyi: Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalah orang-orang yang beruntung. Ayat tersebut, menurut pada tokoh Muhammadiyah, mengandung isyarat untuk bergeraknya umat dalam menjalankan dakwah islam secara terorganisasi, umat yang bergerak, yang juga mengandung penegasan tentang hidup berorganisasi. Maka dalam butir ke-6 Muqaddimah Anggaran Dasar Muhammadiyah dinyatakan, melancarkan amal-usaha dan perjuangan dengan ketertiban organisasi, yang mengandung makna pentingnya organisasi sebagai alat gerakan yang niscaya. Sebagai dampak positif dari organisasi ini, kini telah banyak berdiri rumah sakit, panti asuhan, dan sarana pendidikan dari Sekolah Dasar/Diniyah sampai perguruan tinggi, demikian juga halnya dengan Masjid dan Mushalla di seluruh Indonesia. Dan yang cukup menarik adalah bagi warga persyarikatan Muhammadiyah Masjid bukan hanya berfungsi sekedar tempat shalat, akan tetapi merupakan sentral pergerakan kegiatan organisasi, pengkajian dan pendalaman ilmu-ilmu Islam serta sebagai wadah untuk pemberdayaan ummat. Dalam perjalanannya Muhammadiyah berhasil menciptakan kader dan tokoh yang bukan hanya menjadi kader persyarikatan, akan tetapi mampu memberikan kontribusi dan menghasilkan tokoh agama, pahlawan nasional, tokoh nasional, pemimpin nasional, lebih-lebih pada level daerah pada propinsi dan kabupaten/kota. Latar belakang berdirinya Muhammadiyah di Kabupaten Banjar antara lain adanya kesadaran di antara segelintir masyarakat yang mempunyai keinginan untuk adanya perubahan dalam implementasi ajaran Islam yang sesuai dengan tuntunan dalam Alquran dan Assunnah. Hal ini mengemuka setelah mempelajari bahan bacaan dan kitab serta majalah luar negeri khususnya dari Timur Tengah, di samping itu sudah tersiar kabar adanya persyarikatan Muhammadiyah yang didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta. Catatan yang berhasil dihimpun oleh Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjar, di Kabupaten Banjar khususnya di Kota Martapura, Muhammadiyah berdiri sejak tanggal 23 Muharram 1385 H bertepatan dengan 25 Mei 1965, yang secara organisatoris pada awal berdirinya masih bergabung dengan Kabupaten Tanah Laut dengan sebutan Pimpinan Muhammadiyah Daerah Banjar/Tala. Tokoh yang berperan dalam pendirian Muhammadiyah di Kabupaten Banjar adalah: Hasan Corong , H. Yusuf Jabal , Muhammadun, H. Ahmad, H. Abdullah Seff. Gusti Hormansyah dan Gusti Darmansyah. Dari sejak awal berdirinya organisasi Muhammadiyah di Kabupaten Banjar, tercatat ada 5 orang menjadi Ketua Umum Pimpinan Daerah Muhammadiyah dengan masa jabatan rata-rata 2 periode atau 10 tahun, beliau-beliau tersebut secara berurutan adalah: H. Gusti Masdar, H.M. Dimyati, Johansyah Minan, H. Faisal Abdullah Seff dan H. Abdurrahim, BA. Untuk periode tahun 2005-2010, susunan pengurus Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjar hasil Musyawarah Daerah Muhammadiyah Banjar yang dilaksanakan di Tiwingan Kecamatan Aranio, adalah sebagai berikut: 1. Ketua : H. Abdurrahim, BA 2. Wakil Ketua : H. Ahmad Qadri Ali 3. Wakil Ketua : Syaugi Mubarak Seff, S.Ag, MA 4. Sekretaris : Anas Abdurrahman Seff, SP 5. Wakil Sekretaris : Ali Fahmi, S.Pi, M.Si 6. Bendahara : H. Muhammad Najib Abdat 7. Ketua Majlis Tarjih dan Tajdid : Drs. H. Fauzan Abidin 8. Ketua Majlis Tabligh dan Da’wah Khusus : H. Abdul Aziz Misfir 9. Ketua Majlis Pendidikan Dasar dan Menengah : Hasbi Rivani 10. Ketua Majlis Ekonomi : H. Abdul Ghawi Misfir 11. Ketua Majlis Kesehatan & Kesejahteraan Masyarakat : M. Hasbi Shaleh 12. Ketua Majlis Wakaf dan ZIS : H. Satera Jinal 13. Ketua Majlis Pemberdayaan Masyarakat : Drs. Husni Tamrin, MT Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjar mempunyai sekretariat yang cukup representatif, dengan aula yang memadai untuk rapat yang menghadirkan seluruh unsur pimpinan hingga anggota majlis, yaitu di gedung serba guna Masjid Al Furqon dengan alamat Jl. A. yani, Gang SMA Nomor 69, telpon (0511) 4720333. Amal Usaha Muhammadiyah di Kabupaten Banjar Amal usaha Muhammadiyah di Kabupaten Banjar yang hingga saat ini masih eksis dan aktif adalah: 1. Masjid : 11 buah 2. Mushalla : 6 buah 3. Panti Asuhan : 1 buah (khusus Putri) 4. Sekolah : 12 buah, dengan perincian: a. SMA : 1 buah b. Madrasah Tsnawiyah : 4 buah c. Madrasah Ibtidaiyah : 6 buah d. SD Muhammadiyah : 1 buah 5. Koperasi : 4 buah 6. BMT Muhammadiyah : 1 buah Masjid yang dimiliki Daerah Muhammadiyah Banjar saat ini ada 11 buah, yaitu masjid at-Taqwa di Pekauman Martapura yang diketuai oleh Sauqi Mubarak Seff dan jumlah jamaahnya kurang lebih 400 orang, masjid al-Furqon di Kelurahan Jawa Martapura yang diketuai oleh Abdul Kadir Audah dan jumlah jamaahnya kurang lebih 300 orang, masjid Mujahidin di Mandiangin Timur yang diketuai oleh Samhudi dan jumlah jamaahnya kurang lebih 200 orang, masjid Amar bin Yasir di Tiwingan yang diketuai oleh Fantasi dan jumlah jamaahnya kurang lebih 45 orang, masjid ar-Rahim ketuanya H. Khairansyah di Karang Intan Rt 02 jamaahnya kurang lebih 150 orang, masjid al-Barokah ketuanya Faurani di Karang Intan Pasar Lama jamaahnya kurang lebih 150 orang, dan masjid al-Jihad ketuanya M. Rasyid di Lok Tangga jamaahnya kurang lebih 75 orang masjid at-Taqwa di Sungai Besar yang jumlah jamaahnya kurang lebih 100 orang, masjid asy-Syuhada di Pindahan Baru yang diketuai oleh I. Bajuri dan jamaahnya kurang lebih 30 orang, masjid al-Islam di Purai Atas yang diketuai oleh M. Arpin dan jamaahnya kurang lebih 38 orang, dan masjid at-Taqwa yang diketuai oleh H. Masriansyah dan jamaahnya kurang lebih 350 orang. Mushalla yang dimiliki Daerah Muhammadiyah Banjar saat ini 6 buah, yaitu : mushalla al-Ikhlas di desa Mekar Martapura ketuanya H. Darlan dan jemaahnya kurang lebih 100 orang, mushalla al-Misbah di Sungai Paring Martapura ketuanya H. Mawardi Abbas dan jemaahnya kurang lebih 100 orang, mushalla Nurul Hidayah di Bi’ih ketuanya H. Hasbi dan jemaahnya kurang lebih 22 orang, Mushalla al-Khair yang diketuai oleh M. Yusran HN yang beralamat di Murung Kenanga dan jemaahnya kurang lebih 50 orang, mushalla al-Jihad ketuanya Anshoruddin yang beralamat Jl. Pasar Lama dan jemaahnya kurang lebih 50 orang, dan mushalla Nurul Ihsan di Mandiangin Timur ketuanya Ahmad Bijuri dan jemaahnya kurang lebih 20 orang. Sekolah/Madrasah yang dimiliki Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjar ada 9 buah, yaitu SMA Muhammadiyah Martapura kepalanya Anwar, BA di Jl. A. Yani Gang Family dan jumlah muridnya 406, MIM (SDM) Martapura kepalanya Anas Seff di Kelurahan Pesayangan dan muridnya 97 0rang, MTS Muhammadiyah Martapura kepalanya H. Fauzan Abidin di Kelurahan Pesayangan dan jumlah muridnya 30 orang, MI Muhammadiyah Mandiangin kepalanya Misriyah di Mandiangin Timur dan jumlah muridnya 65 orang, MTS Muhammadiyah Mandiangin kepalanya Samhudi di Mandiangin Timur dan jumlah muridnya 60 orang, MTS Muhammadiyah Karang Intan kepalanya Muhaimin, S.Ag dan jumlah muridnya 100 orang, MIM Karang Intan kepalanya Dra. Siti Wahidah dan jumlah muridnya 75 orang, SMPM Bi’ih kepalanya Hamidannor dan jumlah muridnya 58 orang, dan MIM Bi’ih kepalanya Rahmadi dan jumlah muridnya 140 orang. Panti Asuhan yang dimiliki Daerah Muhammadiyah Banjarhanya satu buah, yaitu PA Putri Muhammadiyah di Kelurahan Jawa Martapura ketuanya Abdul Kadir Audah dan jumlah anak asuh sebanyak 24 orang. Badan Usaha Milik Daerah Muhammadiyah Banjar ada 3 buah, yaitu KSU Surya Sekawan di kelurahn Jawa yang diketuai oleh Abdul Kadir Audah dan jumlah anggotanya 165 orang, BTM Muhammadiyah di kelurahn Jawa yang diketuai oleh Abdul Kadir Audah dan jumlah anggotanya 1.399 orang, dan Distributor Air Mineral HN di Pekauman Ulu yang diketuai oleh H. Abdul Ghawi Misfir dan anggotanya 10 orang. Sejarah Cabang-Cabang Muhammadiyah di Kabupaten Banjar Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banjar terdiri atas 8 cabang, yaitu : Cabang Muhammadiyah Martapura ketuanya Lukmanul Hakim, Karang Intan ketuanya M. Yusran, Mandiangin ketuanya Ahmad Bijuri T, Tiwingan ketuanya Adrianadi, Bi’ih H. Hamidan Noor, Pindahan Baru M. Fadjeri Arifin, Belangian ketuanya Juliansyah, dan Sungai Alang ketuanya Pardjiyo. 1. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Martapura. Muhammadiyah Cabang Martapura Kabupaten Banjar didirikan oleh KH. Hasan Corong pada tahun 1927. Pimpinan Cabang Muhammadiyah ini terbentuk pada tahun 1927 M. Pimpinan Cabang Muhammadiyah di daerah ini dari yang pertama sampai sekarang, yaitu: KH. Hasan Corong, H.Gt. Darmansyah, H.Hasan Abbas, H. Abdul Halim,. Hj. Jumiati, H. Faisal Abdullah, Abdurrahim, BA. Pimpinan Cabang sekarang: Imlan Umar, H. Anwar Asro, Hasnan Umar, H. Sayyid Hasan, dan Fauzan Abidin. Kantor Sekretariat Pimpinan Muhammadiyah Cabang Martapura beralamat di Kelurahan Jawa Gg. SMU Km. 39,5 Martapura Masjid dan Mushalla yang dimiliki Pimpinan Cabang Muhammadiyah Martapura sebanyak 2 (dua) buah Masjid dan sebanyak 2 (dua) buah Mushalla yakni: Masjid Al-Furqan di Kelurahan Jawa, Gg. SMU, km. 39,5 Martapura dan Masjid Taqwa di Desa Pekauman Ulu Jl. Masjid, sedangkan Mushalla-Mushalla yang dimiliki pimpinan Cabang Muhammadiyah Martapura adalah: Mushalla Al-Ikhlas di Desa Melayu Mekar, Mushalla Al-Misbah di Komplek Al-Jihad. Sekolah yang dimiliki Pimpinan Cabang Muhammadiyah Martapura adalah: TK, sebanyak 4 (empat) buah yang dikelola oleh Aisyiah yaitu: TK Pekauman, TK Kampung Jawa, TK Sa’adah, TK Al-Jihad, MIM sebanyak 1 (satu) buah yang berada di Pasayangan Jl. Belahan, MTsM sebanyak 1 (satu) buah yang berada di Pasayangan Jl. Belahan, SMA Muhammadiyah 1 buah Martapura Jl. Bakti Martapura. Panti asuhan anak yatim yang dimiliki Pimpinan Cabang Muhammadiyah Martapura ada 1 (satu) buah yang beralamat di samping Stadion Barakat Martapura. Usaha yang dimiliki Pimpinan Cabang Muhammadiyah Martapura sekarang ini adalah BTM Surya Setia Kawan di Pasar Niaga Martapura. Cabang Muhammadiyah Martapura terdiri dari 6 (enam) buah ranting yakni: Ranting Martapura, Ranting Pekauman. Ranting Pesayangan, Ranting Jawa Keraton, Ranting Melayu Antasan, dan Ranting Sungai Paring. Organisasi otonom (ortom) yang ada pada Pimpinan Muhammadiyah Cabang Martapura terdiri dari: Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah dan Ikatan Remaja Muhammadiyah. 2. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Karang Intan. Muhammadiyah Cabang Karang Intan Kabupaten Banjar berdiri sekitar tahun 1927 M. Para pendirinya adalah: Guru Mukti, H. Umar, H. Kaderi, Dahlan, M. Seman, Sulaiman, Thalib, Muhdat Jalil, Anang Acil, Abd. Galib, Seman, Juli, Nanang, Ceman, dan Gt. Abdul Muis. H. Umar menerima Muhammadiyah dari KH. Hasan Corong (Martapura). Kepemimpinan Muhammadiyah terbentuk sekitar tahun 1933 M. Pimpinan Cabang Karang Intan Periode 2000-2005 adalah H. Khairansyah dan Sekretaris Husnul Khatim. Kantor Sekretariat Pimpinan Muhammadiyah Cabang Karang Intan beralamat di Jalan Murung Kenganga RT 02 No. 116 Karang Intan Kecamatan Karang Intang Kabupaten Banjar HP. 081348787396. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiangin sejak didirikan adalah: H. Kaderi, H.M. Seman, Muhdat Jalil, H. Kazuaini, H. Khairansyah, Husnul Khatim dan M. Yusran HN. Susunan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Karang Intan periode 2005-2010, yaitu: Ketua adalah M. Yusran HN, Wakil Ketua Budimansyah, Sekretaris H. Andin Khairil Munsyie., Bendahara Farid Majedi, S.Sos. Ketua Majelis Tablig adalah Izahari Tajkia Ketua Majelis Wakaf adalah Anang Syakrani, Ketua Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Laili al-Qoderi, dan Ketua Majelis Dikdasmen Imansyah. Masjid yang dimiliki Muhammadiyah Karang Intan ada 4 buah, yaitu masjid at-Taqwa di Sungai Besar jumlah jamaahnya kurang lebih 100 orang, masjid ar-Rahim di Karang Intan Rt 02 jamaahnya kurang lebih 150 orang dan ketuanya H. Khairansyah, masjid al-Barokah ketuanya Faurani yang beralamat di Karang Intan Pasar Lama jamaahnya kurang lebih 150 orang, dan masjid al-Jihad ketuanya M. Rasyid berada di Lok Tangga jamaahnya kurang lebih 75 orang. Mushallah yang dimiliki Cabang Muhammadiyah Karang Intan adalah Mushalla al-Khair yang diketuai oleh M. Yusran HN yang beralamat di Murung Kenanga dan jemaahnya kurang lebih 50 orang dan mushalla al-Jihad ketuainya Anshoruddin yang beralamat Jl. Pasar Lama dan jemaahnya kurang lebih 50 orang. Lembaga Pendidikan yang dimiliki oleh Muhammadiyah Cabang Karang Intan Kabupaten Banjar : TK ABA di ranting Pasar Lama, TK ABA dan MIM pada ranting Sei Besar, MTsM dan MIM pada ranting Ranting Pasar Baru, dan MIM pada ranting Lok Tangga. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Karang Intan mempunyai 4 ranting, yaitu Ranting Muhammadiyah Pasar Baru ketuanya Hikmatullah dan anggotanya kurang lebih 100 orang, Ranting Muhammadiyah Pasar Lama ketuanya Anshoruddin dan anggotanya kurang lebih 150 orang, Ranting Muhammadiyah Lok Tangga ketuanya M. Rasyid dan anggotnya kurang lebih 50 orang serta Ranting Muhammadiyah Sungai Besar ketuanya Murdani dang anggotanya kurang lebih 75 orang. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Karang Intan mempunyai Organisasi otonom (Ortom) yang ada di bawahnya adalah Aisyiah, Naisyatul Aisyiyah, Pemuda Muhammadiyah, dan Ikatan Remaja Muhammadiyah. 3. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiangin Pembawa Muhammadiyah masuk ke Mandiangin adalah guru Mukti dan Kiyai Hasan Corong sekitar tauhn 1926-1927. Kemudian pada tahun 1927 resmi menjadi Ranting Muhammadiyah. Adapun tokoh pendiri Muhammadiyah Mandiangin ada 11 orang, yaitu H. Sanin, H. Adul, Asim, Juman, Matsih, Dahlan, Hamsyah, Labai Amun, Mutar, Jauhari dan Majrun. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiangin sejak didirikan adalah : H. Sanin 1927-1950, Imam Masyhor 1950-1960, Mahrus 1960-1968, Imam Masyhor 1968-1975, Jahri 1975-1980, Mahdad 1980-1990, Yohanes 1990-1995, Anwar HS, BA. 1995-2000, Harun Al-Rasyid 2000-2005 dan Ahmad Bijuri 2005-2010. Susunan Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiangin periode 2005-2010, yaitu: Ketua adalah Ahmad Bijuri T, Wakil Ketua I Sadriansyah, Wakil Ketua II adalah Tanwir, Sekretaris Johansyah, A.Ma., Wakil Sekretaris Saifurrahman, S.Pd., Bendahara Pri Mardani, dan wakil Bendahara Rasmidi. Ketua Majelis Tablig adalah Samhudi, S.Ag., Ketua Majelis Wakaf adalah Fauridhoni, Ketua Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Saiful Bahri, HS., Ketua Majelis Dikdasmen Juhriansyah, S.Pd., Ketua Majelis Ekonomi adalah Erdiani dan Ketua Majelis Kader/SDI adalah Mahdianto, S.Pd. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiangin Periode 2010-2015 : Ketua Johansyah A,Ma dan Sekretaris : Mahdianto S.Pd ,Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiangin memiliki anggota resmi sekitar 33 orang. Sedangkan Ranting Muhammadiyah ada 3, yaitu : Ranting Muhammadiyah Mandiangin Timur, Mandiangin Barat dan Mandiangin Selatan. Ketua Ranting Muhammadiyah Mandiangin Timur adalah Fahruddin dan anggotanya kurang lebih 166 orang, Ketua Ranting Muhammadiyah Mandiangin Barat adalah Suhaimi dan anggotanya kurang lebih 100 orang serta Ketua Ranting Muhammadiyah Mandiangin Selatan adalah Asliansyah dan anggotanya kurang lebih 125 orang.Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiangin Periode 2015-2020 : Ketua Ahmad Bijuri T didampingi 6 orang unsur PC lainnya yaitu : Gusti Lukman Hakim, Mahdianto S.Pd, Juhriansyah S.Pd,MM,Johansyah A.Ma, Samhudi S.Ag dan Budiansyah. Alamat Kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Mandiangin adalah di Masjid Al-Mujahidin Jl. Ir. P. M. Noor Mandiangin Timur. Amal usaha yang dimiliki Muhammadiyah Cabang Mandiangin adalah masjid Al-Mujahidin yang diketuai oleh Samhudi, S.Ag., dan jemaahnya kurang lebih 200 orang dan Mushalla Nurul Ihsan yang diketuai oleh Ahmad Bijuri dan jemaahnya kurang lebih 20 orang. Sedangkan sekolah yang dimiliki adalah Madrasah Ibtidaiyah Muhammadiyah sebagai kepalanya adalah Markiyah, muridnya kurang lebih 65 orang dan Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah sebagai kepalanya adalah Samhudi, S.Ag dan muridnya kurang lebih 60 orang. 4. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bi’ih Berdirinya Muhammadiyah Bi’ih berawal dari keprihatinan akan banyaknya berbagai praktek keagamaan masyarakat yang menyimpang dari ajaran Islam yang murni sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Saw, seperti banyaknya perilaku masyarakat yang mengarah kepada perbuatan takhayul, bid’ah dan khurafat serta taqlid buta terhadap pendapat suatu ulama tertentu. Adalah beberapa tokoh diantaranya Nasar, Dumas dan H. Akhmad merasa terpanggil untuk bisa mengajak kembali masyarakat yang berada di sekitar tempat tinggalnya di kampung Bi-ih Kec. Karang Intan untuk kembali ke pada ajaran Islam murni yang berlandaskan pada Al Quran dan Sunnah Rasulullah saw. Dengan kegigihan dalam berjuang dari ketiga pendiri tersebut, sehingga kemudian mulailah tersebar Muhammadiyah di Bi-ih, hingga pada akhirnya tahun 1935 M, resmilah berdiri Muhammadiyah Cabang Bi-ih yang bernaung di bawah PDM Banjar. Pimpinan Muhammadiyah di Cabang ini dari yang pertama sampai dengan saat ini: Nasar, Dumas, H. Matrah, H. Abd Aziz Md dan H. Hamidan Noor. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bi’ih periode 2005-2010 adalah: .Ketua H. Hamidan Noor, Wakil Ketua Tajudin Nor, Sekretaris Yusnidar Safitri, S.Sos, Wakil Sekretaris H. Abdul Gani, SP, Bendahara, H.Imanuddin. Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Husni Thamrin, S.Ag, Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Gt. Nurdin, Ketua Majelis Wakaf dan ZIS H. Masruri MS, Ketua Majelis Kesehatan dan Kesej. Masy. Anwar, dan Ketua Majelis Dikdasmen Norhasnan. Alamat kantor Pimpinan Cabang Muhammadiyah Bi’ih adalah Jalan Pembangunan Rt 01 / 02 Bi-ih Kec. Karang Intan Kabupaten Banjar 70661 No Hp. 0511-7549694. Hubungan Muhammadiyah dengan Pemerintah dan Organisasi Islam lainnya, cukup baik. Cabang Muhammadiyah Bi’ih dengan Pemerintah saat ini dalam melakukan kegiatan luar selalu mengadakan hubungan utamanya di bidang pendidikan. Yakni satu buah SMP, MI dan TK ABA yang sedang di kelola oleh PCM Bi-ih. Saat ini menurut pemerintah bahwa Muhammadiyah Bi’ih cukup aktif dan banyak membantu Pemerintah. Masjid yang dimiliki Cabang Muhammadiyah Bi’ih adalah Masjid At-Taqwa sebagai Ketua adalah H. Masriansyah dan jamaahnya kurang lebih 350 orang. Sedangkan mushala yang dimiliki adalah Nurul Hidayah sebagai Ketuanya H. Hasbi dan jamaahnya kurang lebih 22 orang. Sekolah/madrasah yang dimiliki Cabang Muhammadiyah Bi’ih adalah : TK ABA Al Fitrah dengan Kepala Sekolahnya Latifah, MI Muhammadiyah Kepala Sekolahnya Rahmadi dengan jumlah siswa 140 orang, SMP Muhammadiyah Kepala Sekolahnya H. Hamidan Noor dengan siswa sebanyak 58 orang. Dari keanggotaan Muhammadiyah yang terdaftar memiliki NBM/Katam di Cabang Muhammadiyah ini, adalah 50 orang yang tersebar di tiga Ranting Muhammadiyah, yaitu Ranting Muhammadiyah Bi’ih I sebagai Ketuanya H. Masruri dan anggotanya 30 orang, Ranting Muhammadiyah Bi’ih II sebagi Ketuanya adalah A. Johan yang beranggotakan 10 orang dan Ranting Muhammadiyah Bi’ih III sebagai Ketuanya adalah Tabrani yang beranggotakan 10 orang. Organisasi otonom yang dimiliki Cabang Muhammadiyah Bi’ih, adalah Asyiyah sebagai Ketuanya Hj. Fauziah, Nasyiatul Aisyiyah sebagai Ketuanya Latifah, Pemuda Muhammadiyah sebagai Ketuanya M. Qori dan Hizbul Wathan sebagai Ketuanya Muhdi. Program kerja yang dilakukan Muhammadiyah Bi’ih fokus pada penguatan warga Muhammadiyah. Tantangan yang dihadapi Muhammadiyah dalam menegakkan amar ma’ruf dan nahi munkar adalah belum murninya pelaksanaan amaliyah Muhammadiyah. Sumber dana untuk melaksanakan program kerja Cabang Muhammadiyah saat ini, adalah melalui Infaq dan Wakaf dari warga/simpatisan Muhammadiyah. Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Kalimantan Selatan diharapkan lebih sering berkunjung ke Cabang-cabang untuk pembinaan langsung warga Muhammadiyah, agar dapat melihat berbagai kendala, hambatan dan halangan yang dihadapi Cabang Muhammadiyah. 5.Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tiwingan Pendiri Muhammadiyah Tiwingan adalah Syamsuri A, A. Salman, dan Samsul Bahri. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tiwingan dari yang pertama dan sampai saat ini adalah Syamsuri A, A. Salman, Samsul Bahri dan Adrianadi. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Tiwingan periode 2005-2010 adalah: Ketua Adrianadi, Wakil Ketua Solkani, Sekretaris Fantasi, Wakil Sekretaris Eddy Riadi, Bendahara, Mahmuddin. Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid H. Zainuddin S, Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Zainuddin R, dan Ketua Majelis Wakaf dan ZIS H. Aidi. Masjid yang dimiliki Muhammadiyah Tiwingan adalah Ammar Bin Yasir yang diketui oleh Fantasi Hp 08525789355 dan jemaahnya kurang lebih 45 orang. Kemudian, Ranting Muhammadiyah yang ada di Cabang Tiwingan adalah Tambela Sari ketuanya adalah Abdul Muthalib, Ranting Tiwingan Baru ketuanya Zainuddin dan Tiwingan Lama ketuanya Solkani. 6.Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belangian Pendiri Muhammadiyah Belangian adalah Salim Silui, Mas’ud dan Abdul Latif dan berdirinya sekitar tahun 1946/1947. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belangian dari yang pertama dan sampai saat ini adalah Salim Silui, Zainuddin Hj., Salman D., Nuraini dan Juliansyah. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Belangian periode 2005-2010 adalah: Ketua Juliansyah, Wakil Ketua Hasbullah, Sekretaris Fahruddin, Bendahara, Asmiadi. Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid Yusi Rizal, Ketua Majelis Wakaf dan ZIS Abdul Muthalib dan Ketua majelis Dikdasmen Hasriani. Masjid yang dimiliki Muhammadiyah Belangian adalah Al-Jihad yang diketui oleh Asmiadi dan jemaahnya kurang lebih 50 orang. Kemudian, Ranting Muhammadiyah yang ada di Cabang Belangian adalah Ranting Muhammadiyah Belangian I ketuanya adalah Salman D, Ranting Muhammadiyah Belangian II ketuanya adalah Zainal Akli dan Ranting Muhammadiyah Belangian III ketuanya adalah H. Ameruddin. Sedang sekolah yang dimilki adalah madrasah Diniyah awaliyah Muhammadiyah sebagai kepalanya adalah Firman Hadi dan muridnya kurang lebih 37 orang. 7.Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sungai Alang Pendiri Muhammadiyah Sungai Alang adalah H. Hasan Agil, Abdullah Manaf dan Muhammad Nasir dan berdirinya sekitar tahun 1935. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sungai Alang dari yang pertama dan sampai saat ini adalah: Hormani Arsyad 1988-1992, Hormani Arsyad 1992-1995, Abdullah Tsani 1995-2000, Abdullah Tasni 2000-2005 dan Pardjiyo 2005-2010. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Sungai Alang periode 2005-2010 adalah: Ketua Pardjiyo, Wakil Ketua Arsalinsyah, Sekretaris Firman Hadi, Wakil Sekretaris Taufikurrraji dan bendahara Wahyuddin. Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Rodiansyah, Ketua Majelis Wakaf dan ZIS Hairiadi, Ketua Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat Irfannadi, Ketua Majelis Ekonomi Muhammad Refki dan Ketua Majelis Dikdasmen Warhamni. Masjid yang dimiliki Muhammadiyah Sungai Alang adalah At-Taqwa yang diketui oleh Rodiansyah HP 085651036518 dan jemaahnya kurang lebih 80 orang. Mushalla Aisyiah yang diketuai oleh Makiah Sungai Alang Rt 2 dan jemaahnya kurang lebih 45 orang. Kemudian, Ranting Muhammadiyah yang ada di Cabang Sungai Alang adalah Ranting Muhammadiyah Pasar ketuanya adalah Hairiadi, Ranting Muhammadiyah Gunung Haur ketuanya adalah Salahuddin dan Ranting Muhammadiyah Padang ketuanya adalah Halil. Sedang sekolah yang dimilki adalah Madrasah Diniyah awaliyah Muhammadiyah sebagai kepalanya adalah Mirwanadi dan muridnya kurang lebih 19 orang. 8.Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pindahan Baru Pendiri Muhammadiyah Pindahan Baru adalah M. Idrus Effendi, Abbas Arsyad dan Amanulhan dan berdirinya bulan Pebruari 1967. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pindahan Baru dari yang pertama dan sampai saat ini adalah: Abbas Arsyad, M. Idrus Effendi, Syarkawi dan M. Fadjeri Arifin. Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pindahan Baru periode 2005-2010 adalah: Ketua M. Fadjeri Arifin, Wakil Ketua Drs. M. Husin, Sekretaris Misran F, Wakil Sekretaris M. A. Fathallah S dan bendahara Tukiran. Ketua Majelis Tabligh dan Dakwah Khusus Drs. M. Husin, dan Ketua Majelis Kesehatan dan Kesejahteraan Masyarakat. M. Yusuf. Sedangkan alamat Pimpinan Cabang Muhammadiyah Pindahan baru adalah Desa mangguruh RT. 01/1 Kecamatan Beruntung Baru Kabupaten Banjar Hp. 0511-7472866. Masjid yang dimiliki Muhammadiyah Pindahan Baru adalah Asy-Syuhada yang diketuai oleh I. Bajuri di Pindahan Baru dan jemaahnya kurang lebih 30 orang dan Masjid Al-Islam diketuai oleh M. Arpin di Purai Atas dan jemaahnya kurang lebih 38 Orang. Kemudian, Ranting Muhammadiyah yang ada di Cabang Pindahan Baru adalah Ranting Muhammadiyah Mangguruh ketuanya adalah Hifzi T dan anggotanya 25 orang, Ranting Muhammadiyah Sungai Musang ketuanya adalah Muhlis dan anggotanya 20 orang, Ranting Muhammadiyah Halayung ketuanya Nurdin dan anggotanya 17 orang dan Ranting Muhammadiyah Purai ketuanya adalah M. Arifin yang anggotanya 58 orang. Sedang Ortom yang ada di cabang ini adalah Aisyia ketuanya Hj. Khatimah di Mangguruh  anggotanya kurang lebih 68 orang. Penutup Muhammadiyah mulai masuk di Martapura sejak tahun 1927 dipelopori oleh beberapa ulama di antaranya Bapak Hasan Corong, H. Yusuf Jabal, Muhammadun, H. Ahmad, H. Abdullah Seff, Gusti Hormansyah dan Gusti Darmansyah. Sedangkan Cabang yang ada di Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banjar sebanyak 8 buah, yaitu Pimpinan Cabang Muhammadiyah Martapura, Karang Intan, Mandiangin, Bi’ih, Tiwingan, Belangian, Sungai Alang dan Pindahan Baru. Kemudian, Amal Usaha yang dimiliki Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banjar meliputi : Masjid 11 buah, Mushalla 6 buah, Panti Asuhan 1 buah (khusus Putri), Sekolah 12 buah, dengan perincian: SMA 1 buah, Madrasah Tsnawiyah 3 buah, SMP Muhammadiyah 1 buah, Madrasah Ibtidaiyah 6 buah, SD Muhammadiyah 1 buah. Selain itu, Pimpinan Daerah Muhammadiyah Kabupaten Banjar juga memiliki Koperasi 4 buah dan BMT Muhammadiyah 1 buah. Daftar Pustaka Dachlan, Abd. Chalik., 70 Tahun Muhammdiyah Alabio 1925-1995, t.t., t.p. Ma’arif, Ahmad Syafi’i, Peta Bumi Intelektual Islam di Indonesia, Bandung, Mizan, 1995. Azra, Azyumardi, Jaringan Ulama Nusantara Abad XVII-XVIII, Bandung, Mizan, 1995. Benda, Harry J., Bulan Sabit Dan Matahari Terbit : Islam Indonesia Pada Masa Pendudukan Jepang, Jakarta, Pustaka Jaya,1980. Nasution, Harun, Pemikiran dalam Islam : Sejarah Pemikiran dan Gerakan, Jakarta, Bulan Bintang, 1982. Azhari, M., Kiyai Haji Japeri Sebagai pelopor Pendidikan Islam di Masyarakat Alabio (Risalah), Barabai, Fakultas Tarbiyah IAIN Antasari, 1977. Rahardjo, M. Dawam, dkk, Embrio Cendekiawan Muhammadiyah, Jakarta, Perkasa Press, 1995. Karim, M. Rusli, (ed.), Muhammadiyah dalam Kritik dan Komentar, Jakarta, Rajawali Press, 1990. Syahran, M., “Sejarah Pertumbuhan dan Perkembangan Muhammadiyah di Kalimantan Selatan (1914-1942),” Banjarmasin, Skripsi Sarjana Muda Pendidikan Jurusan Sejarah FKg Unlam, 1972. Arifin, M. T., Muhammadiyah Potret yang Berubah, Surakarta, Institut Gelanggang Pemikiran Filsafat Sosial Budaya dan Kependidikan, 1990. Wajidi, Nasionalisme Indonesia di Kalimantan Selatan 1901-1942, Banjarmasin, Pustaka Banua, 2007.
ٱلْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ ٱلْعَٰلَمِين